Kenali Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung terhalang oleh plak aterosklerosis. Plak ini terdiri dari kolesterol, lemak, dan sel-sel darah lainnya yang menumpuk di dinding pembuluh darah. Hal ini menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengurangi aliran darah ke jantung. Akibatnya, jantung tidak menerima cukup darah dan oksigen yang dibutuhkan, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Kenali Penyakit Jantung Koroner

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Faktor risiko utama penyakit jantung koroner adalah hipertensi, kolesterol tinggi, dan merokok. Namun, beberapa faktor risiko lainnya juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena PJK, diantaranya:

Usia

Semakin tua seseorang, semakin besar risikonya untuk terkena PJK. Pada usia di atas 45 tahun, risiko terkena PJK mulai meningkat.

Riwayat Keluarga

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang menderita PJK, maka ia juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit tersebut.

Gender

Pria lebih rentan terkena PJK dibandingkan wanita, namun setelah menopause, risiko wanita menjadi sama dengan pria.

Obesitas

Seseorang yang obesitas atau kelebihan berat badan juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena PJK.

Gayah hidup yang tidak sehat

Makan makanan yang tinggi lemak, kurang aktivitas fisik, dan stress juga dapat meningkatkan risiko terkena PJK.

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Gejala utama dari PJK adalah nyeri dada atau sesak napas. Namun, beberapa gejala lain juga dapat muncul, diantaranya:

Nyeri dada

Nyeri dada atau sakit dada yang disebabkan oleh PJK biasanya terasa seperti ditekan atau dikencangkan. Nyeri ini bisa terjadi di bagian dada atau di lengan kiri, leher, rahang, atau punggung.

Sesak napas

Sesak napas atau kesulitan bernapas adalah salah satu gejala yang sering ditemukan pada penderita PJK. Sesak napas dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah yang menyebabkan oksigen tidak dapat sampai ke jantung sehingga menyebabkan napas yang cepat dan dalam. Sesak napas juga dapat diikuti dengan rasa tercekik atau sesak di dada. Gejala ini bisa terjadi secara tiba-tiba ataupun berlangsung selama beberapa jam.

Kelelahan

Kelelahan atau lelah yang tidak biasa juga merupakan salah satu gejala dari PJK. Kelelahan ini dapat terjadi karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Penderita PJK juga sering mengeluhkan rasa lelah yang tidak biasa meskipun hanya melakukan aktivitas ringan seperti berjalan atau berdiri.

Mual dan muntah

Mual dan muntah juga dapat menjadi gejala dari PJK. Mual dan muntah dapat terjadi karena adanya tekanan pada organ-organ dalam seperti lambung yang disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat.

Perubahan warna kulit

Penderita PJK juga dapat mengalami perubahan warna pada kulit yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke kulit. Warna kulit yang pucat atau kebiruan juga dapat menjadi tanda dari PJK.

Detak jantung yang tidak normal

Detak jantung yang tidak normal seperti palpitasi atau irama jantung yang cepat atau tidak teratur juga dapat menjadi gejala dari PJK. Detak jantung yang tidak normal ini dapat disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung.

Sakit kepala

Sakit kepala juga dapat menjadi gejala dari PJK. Sakit kepala yang disebabkan oleh PJK biasanya terasa di bagian belakang kepala atau di leher.

Secara umum gejala yang ditimbulkan oleh PJK sangat beragam dan tidak selalu sama pada setiap penderita. Beberapa penderita mungkin hanya mengalami gejala ringan seperti sesak napas atau nyeri dada, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih parah seperti serangan jantung atau stroke.

Sesak napas adalah gejala yang sering ditemukan pada penderita PJK. Sesak napas dapat terjadi saat istirahat atau saat beraktivitas fisik, dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau panik. Sesak napas juga dapat diiringi oleh rasa sakit dada atau rasa tidak enak di dada. Hal ini disebabkan oleh pembuluh darah yang tertutup atau tersumbat sehingga aliran darah ke jantung terganggu. Namun, sesak napas juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti asma atau bronkitis, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala ini.